Surabaya, 19 Juni 2025 — Program Studi Sains Data, Fakultas Ilmu Komputer, UPN “Veteran” Jawa Timur sukses menggelar Seminar Nasional Sains Data (SENADA) 2025 dengan mengangkat tema “Transformasi Digital melalui Sains Data untuk Peningkatan Kualitas dan Keberlanjutan Ekonomi Indonesia di Era Perubahan Iklim”. Kegiatan ini menyoroti urgensi pemanfaatan sains data dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta mendorong ketahanan ekonomi nasional berbasis teknologi.

Acara yang digelar secara hybrid ini diikuti oleh lebih dari 120 peserta dari berbagai kampus, instansi, dan komunitas data di Indonesia. Hadir sebagai keynote speaker, antara lain Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Taufiq Hermawan, S.T., M.T.; peneliti bidang kebumian dari ITB Dr. Iwan Pramesti Anwar; dan akademisi dari Okayama University Jepang, Prismahardi Aji Riyantoko.

Dalam paparannya, Taufiq Hermawan menekankan pentingnya pemanfaatan sains data dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan akurasi sistem peringatan dini bencana dan perencanaan adaptasi iklim. “Kondisi iklim saat ini tidak bisa lagi dihadapi dengan cara konvensional. Kita memerlukan kolaborasi sains, data, dan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Iwan Pramesti Anwar memaparkan hasil riset 30 tahun terakhir mengenai tren kenaikan muka air laut di kawasan pesisir utara Jawa. Ia menunjukkan bagaimana data dari tide gauge dan satelit dapat mengidentifikasi pola rob yang terkait erat dengan fenomena iklim global seperti ENSO dan IOD. “Dengan data yang tepat, kita bisa mengurangi kerugian ekonomi dan sosial dari bencana hidrometeorologi,” jelasnya.

Dari sisi teknologi strategis, Prismahardi Aji Riyantoko menyebutkan bahwa sains data kini menjadi “kilang energi baru” dalam pembangunan global. Ia menekankan pentingnya penguatan literasi data dan riset transdisiplin sebagai fondasi pengembangan inovasi seperti UAV, energi terbarukan, hingga teknologi kuantum.

Kegiatan ini juga menegaskan kontribusi nyata sains data terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 8 (Pertumbuhan Ekonomi Inklusif), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Koordinator Prodi Sains Data, Dr.Eng. Ir. Dwi Arman Prasetya, ST., MT., IPU., menyampaikan bahwa transformasi digital melalui sains data adalah langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi dan keberlanjutan lingkungan Indonesia.

“Melalui SENADA 2025, kami ingin membuka ruang kolaborasi antara dunia akademik, pemerintah, dan industri agar data tidak hanya dikumpulkan, tapi dimanfaatkan secara cerdas untuk perencanaan masa depan,” ujarnya.

SENADA 2025 diakhiri dengan diskusi panel dan pengumuman publikasi prosiding ilmiah yang akan diterbitkan dalam jurnal terindeks nasional. Seminar ini diharapkan menjadi katalisator pengembangan riset dan inovasi sains data yang berdampak nyata pada isu-isu strategis bangsa.